RADIASI MATAHARI
(Laporan Praktikum Agroklimatologi)
Fijriani Juli Kartika Purba
1714071005
JURUSAN
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2018
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bila berbicara mengenai Radiasi Matahari, terdapat satu bagian didalamnya
yang disebut Cahaya Tampak. Berbicara mengrnai pengukuran, pengukuran radiasi
matahari dengan cahaya tampak (penerangan) satu dengan lain saling membatasi
diri (terpisah) meskipun bersumbar sama. Ini disebabkan daerah panjang gelobang
yang diamati berbeda.
Oleh karena radiasi matahari dan cahaya tampak bersumber sama. Sangat
beralasan bahwa bila radiasi matahari diketahui maka penerangan alami siang
hari dapat pula diketahui. Disadari atau tidak, pemanfatanRadiasi Matahari
sangat luas dalam kebidupan sehari-hari. Bila ditinjau dari pengelompokan
energi, energi radiasi matahari termasuk kepada energi terbarukan (renewable
energy).
Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses
thermonuklir yang terjadi di matahari. Energi radiasi matahari berbentuk
sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi matahari sendiri
terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang
panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar x, sinar
gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar
infra merah.
Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 (empat)
faktor. Jarak matahari, Intensitas
radiasi matahari, yaitu besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada
permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya
sudut datang. Sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi
pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang
luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih
jauh
ketimbang jika sinar dengan sudut datang yang tegak lurus, Panjang hari (sun duration), yaitu jarak
dan lamanya antara matahari terbit dan matahari terbenam, Pengaruh atmosfer. Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan
diadsorbsi oleh gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan
sisanya diteruskan ke permukaan bumi.
Radiasi matahari merupakan salah satu komponen iklim yang cukup berpengaruh
dalam menentukan pertumbuhan tanaman ataupun keseluruhan aktivitas mahluk hidup yang ada diatas permukaan bumi.
Radiasi matahari membantu tanaman untuk melakukan fotosintesis. Adapun radiasi
yang digunakan untuk proses fotosintesis dikenal dengan sebutan PAR
(Photosynthetic Acid Radiation).
Cahaya matahari membantu tanaman untuk melakukan fotosintesis. Yang mana
fotosintesis adalah suatu proses pembentukan energi oleh tanaman tersebut.
Besar kecilnya radiasi matahari sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Hal ini dikarenakan proses fotosintesis merupakn proses pembentukan makanan
yang dapat digunakan untuk menunjang pertumbuhan dan juga perkembangan tanaman.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan
dari praktikum Radiasi Matahari ini yaitu:
1.
Mengetahui bentuk dan
alat ukur sinar matahari
2.
Memahami penggunaan dan
perhitungan intensitas radiasi matahari dan lama penyinaran sinar matahari.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Radiasi Matahari
Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kedua menyatakan bahwa radiasi adalah pemancaran dan
perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau antara, misal
pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi; gelombang
lenting; penyinaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radiasi bukan hanya
radiasi nuklir, tetapi juga radiasi lain seperti gelombang radio, gelombang
televisi, pancaran sinar matahari, dll. Banyak orang beranggapan bahwa radiasi
hanya terkait dengan reaktor nuklir atau bom nuklir.
Yang tidak
banyak diketahui sesungguhnya adalah bahwa alam ini juga merupakan pemancar
radiasi, bahkan merupakan sumber radiasi satu-satunya bagi orang yang tidak
bekerja dengan reaktor nuklir, atau tidak terkena radiasi dari tindakan medis.
Dalam hal radiasi nuklir, ketidakstabilan atom atau inti atomlah yang
menyebabkan terjadinya pancaran radiasinya.
Radiasi yang
dipancarkan alam dapat dikelmpokkan menjadi tiga jenis yaitu radiasi kosmis,
radiasi terestrial, dan radiasi internal. Radiasi kosmik beradal dari sumber
radiasi yang berada pada benda langit dalam tata surya dalam bentuk partikel
berenergi tinggi (sinar kosmis) dan sumber radiasi yang berasal dari unsur
radioaktif di dalam kerak bumi yang terbentuk sejak terjadinya bumi.Radiasi
internal adalah radiasi yang diterima oleh manusia dari dalam tubuh manusia
sendiri, dalam hal ini sumber radiasi masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan, minuman atau udara.
Penerimaan radiasi surya di permukaan bumi sangat bervariasi menurut tempat
dan waktu. Menurut tempat khususnya disebabkan oleh perbedaan letak lintang
serta keadaan atmosfer terutama awan.
Lama penyinaran akan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup misalnya
pada manusia dan hewan. Juga akan berpengaruh pada metabolisme yang berlangsung
pada tubuh makhluk hidup, misalnya pada tumbuhan. Penyinaran yang lebih lama
akan memberi kesempatan yang lebih besar bagi tumbuha tersebut untuk
memanfaatkanya melalui proses fotosintesis.
Pergeseran garis edar matahari menyebabkan perubahan panjang hari ( lama
penyinaran ) yang diterima pada lokasi-lokasi di permukaan bumi. Perubahan
panjang hari tidak begitu besar pada daerah tropis yang dekat dengan garis
ekuator. Semakin jauh letak tempat dari garis ekuator maka fluktuasi lama
penyinaran akan semakin besar. Radiasi matahari yang diterima permukaan bumi
persatun luas dan satuan waktu disebut isolasi atau kadang-kadang disebut
radiasi global, yaitu radiasi langsung dari matahari dan radiasi yang tidak
langsung ( dari langit ) yang disebabkan oleh hamburan dari partikel atmosfer.
Lama penyinaran akan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup, misalnya
pada manusia dan hewan. Juga akan berpengaruh terhadap metabolisme yang
berlangsung didalam tubuh makhluk hidup, misalnya pada tumbuhan. Penyinaran
yang lebih lama akan memberi kesempatan yang lebih besar pada tumbuhan tersebut
untuk memanfaatkannya proses fotosintesis.
Radiasi matahari yang diterima oleh bumi akan diterima dengan cara diserap
dan tidak tertangkis oleh atmosfer sampai ke permukaan bumi, karena bumi sangat
padat, maka radiasi ini bukan ditangkis, melainkan dikembalikan satu arah ke
atmosfer (proses ini biasanya disebut refleksi). Es dan salju merefleksi hamper
kebanyakan dari radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi, sedangkan laut
merefleksi sangat sedikit.Pada waktu radiasi surya memasuki system atmosfer
menuju permukaan bumi (daratan dan lautan), radiasi tersebut akan dipengaruhi
oleh gas-gas, aerosol, serta awan yang ada di atmosfer. Sebagian akan diserap dan sisanya diteruskan ke
permukaan bumi berupa radiasi langsung (direct) maupun radiasi baur (diffuse).
Radiasi langsung adalah radiasi yang tidak mengalami proses pembauran oleh
molekul-molekul udara, uap dan butir-butir air serta debu di atmosfer seperti
yang terjadi pada radiasi baur. Jumlah kedua bentuk radiasi ini dikenal dengan
“radiasi global”. Alat pengukur radiasi surya yang terpasang pada
stasiun-stasiun klimatologi.
Radiasi cahaya dari permukaan benda tersebut akan
dipancarkan ke segala arah. Jika radiasi yang dipancarkan oleh benda ini
menerpa suatu permukaan lain, maka energi cahaya tersebut dapat diserap,
dipantulkan, atau diteruskan oleh permukaan penerima tersebut. Cahaya dapat
bergerak melintasi benda padat (misalnya kaca, plastic), cair (misalnya air,
minyak), gas (misalnya udara), dan ruang hampa udara atau vakum (misalnya pada
ruang angkasa luar). Salah satu ciri cahaya adalah panjang gelombang. Panjang
gelombang adalah jarak per siklus gelombang cahaya, biasanya diberi symbol λ .
Secara khusus Campbell Stokes dipergunakan untuk mengukur waktu dan lama
matahari bersinar dalam satu hari dimana alat tersebut dipasang. Campbell
Stokes terdiri dari beberapa bagian yaitu Bola kaca pejal (umumnya berdiameter
96 mm). Plat logam berbentuk mangkuk, sisi bagian dalamnya bercelah-celah
sebagai tempat kartupencatat dan penyanggah tempat bola kaca pejal dilengkapi
skala dalam derajat yang sesuai dengan derajat lintang bumi. Bagian Pendiri
(stand), Bagian dasar terbuat dari logam yang dapat di-leveling. Kertas pias
terdiri dari 3 (tiga) jenis menurut letak matahari. Prinsip kerja Sinar
matahari yang datang menuju permukaan bumi, khususnya yang tepat jatuh pada
sekeliling permukaan bola kaca pejal akan dipokuskan ke atas permukaan kertas pias
yang telah dimasukkan ke celah mangkuk dan meninggalkan jejak bakar sesuai
posisi matahari saat itu. Jumlah kumulatif dari jejak titik bakar inilah yang
disebut sebagai lamanya matahari bersinar dalam satu hari (satuan jam/menit). Sinar-sinar dengan gelombang lebih panjang dari sinar
yang lebih tampak disebut sinar-sinar infra
merah dan sinar-sinar ini sebagian besar mengalami penyerapan diatmosfer.
Sinar-sinar dengan panjang gelombang lebih pendek dalam spectrum
matahari adalah sinar-sinar ultraviolet yang mampu menghasilkan suatu efek
fotokimia tertentu. Diantara dua macam berkas radiasi yang tidak kelihatan ini
merupakan bagian ynag kelihatan dari spektrum yang diketahui sebagai cahaya
matahari dan paling efektif memanasi bumi. Jika sinar-sinar spektrum matahari
mencapai bumi sebagian diserap dan dirubah dari gelombang pendek menjadi
gelombang panjang yang dikenal sebgai panas. Tenaga yang diperoleh dari cara
ini merupakan bahan bakar untuk prose-proses cuaca dan iklim, dan
di-transfer baik vertikal maupuan horizontal menimbulkan variasi keadaan
temperatur. Akhirnya ini, hilang dengan cara radiasi dari atmosfer keruang
angkasa. Radiasi adalah suatu istilah yang berlaku untuk banyak
proses yang melibatkan pindahan tenaga oleh gejala gelombang elektromagnetik.
Gaya radiatif pemindahan kalor dalam dua pengakuan penting dari yang memimpin
dan konvektif gaya (1) tidak ada medium diperlukan dan (2) pindahan tenaga
adalah sebanding kepada kuasa ke lima atau keempat dari temperatur menyangkut
badan melibatkan.
Ketika kita
menyebut iklim dan cuaca sebagian besar ditentukan oleh rejim embun dan
temperatur. Sehingga untuk memahami bagaimana rejim ini dibagi-bagikan di atas
muka bumi diperlukan untuk menguji anggaran embun dan panas di bawah yang mana
sistem atmosfer bumi harus beroperasi.
Hukum
penyinaran dasar menekankan bahwa ketika mempertimbangkan radiasi dalam sistem
iklim adalah menguntungkan untuk menggunakan dua rejim radiasi yang beda:
radiasi gelombang pendek (matahari) yang dipancarkan oleh bumi dan atmosfernya.
Penyinaran
yang berasal dari sumber yang ada diluar tubuh dan tidak melekat kita sebut
sebagai penyinaran-luar. Apabila sumber penyinaran ada di dalam tubuh, tersebar
dalam jaringan, penyinaran kita sebut sebagai penyinaran-dalam. Dengan demikian
teknik proteksi radiasi juga akan kita bagi menjadi dua, yaitu teknik proteksi
radiasi penyinaran-luar dan teknik proteksi radiasi penyinaran-dalam.
2.2
Unsur-Unsur
Radiasi Matahari
Lama penyinaran matahari adalah lamanya matahari
bersinar cerah pada permukaan bumi, yang dihitung mulai dari matahari terbit
hingga terbenam, dan ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan atau
sering ditulis dalam satuan persen terhadap panjang hari maksimum . Lama penyinaran matahari adalah salah
satu indikator yang penting di dalam klimatologi. Lama penyinaran
matahari akan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup, yaitu pada manusia, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan. Pada musim penghujan didominasi penyinaran matahari harian yang pendek sedangkan musim
kemarau ditandai dengan banyaknya jumlah hari cerah yang dapat diartikan bahwa
lama penyinaran harian yang lebih
panjang. Perubahan pola lama penyinaran matahari dapat dijadikan sebagai
indikasi awal perubahan komposisi atmosfer yang terkait dengan jumlah uap air di udara maupun
senyawa-senyawa polutan. Pada penelitian ini peralatan yang digunakan untuk
mengukur lama penyinaran matahari adalah campbell
stokes dan kartu pias.
Intensitas cahaya adalah
besaran pokok fisika untuk
mengukur daya yang
dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah
tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari
intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Dalam
bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan
mata manusia hanya sensitif dan dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya
tampak) yang diukur dalam besaran pokok.
Kuantitas radiasi adalah jumlah radiasi per satuan waktu per satuan luas,
pada suatu titik pengukuran. Alat
ukur yang digunakan di bidang aplikasi radiasi dan penelitian biasanya
ditekankan untuk dapat menampilkan nilai kuantitas radiasi atau spektrum energi
radiasi yang memasukinya. Bila kuantitas radiasi yang mengenai alat ukur
semakin tinggi maka jumlah pulsa listrik yang dihasilkannya semakin banyak
III METODOLOGI
3.1
Waktu
dan Tempat
Kegitan ini
dilakukan pada tanggal 17 Maret 2018- 20 Maret 2017, ini dilakukan pada pagi hari
saat matahri terbit dan sore hari saat matahari terbenam. Tempat untuk melihat
matahari tersebut berada di Jalan Sultan Haji, dan GSG Unila.
3.2
Alat dan
Bahan
Alat yang
dipakai pada saat melakukan praktikum radiasi matahari yaitu, jam, alat tulis, kalkulator,
laptop dan yang paling penting adalah indera penglihatan yaitu mata untuk
melihat matahri.
3.3
Langkah
Kerja
1.
Melihat matahari pada
pagi dan sore hari.
2.
Lihat jam ketika
matahari sudah terlihat dan terbenam.
3.
Catat waktunya pada
kertas.
4.
Lakukan kegitan
tersebut secara rutin selama 4 hari.
5.
Hitung lama penyinaran,
dan persentase lama penyinarannya.
6.
Buat tabel dari hasil
yang diamati
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data
Hasil Pengamatan
Adapun data dari
hasil pengamatan radiasi matahari ini yaitu:
Tabel 1. Data
Lama Penyinaran dan Panjang Hari
Tanggal
|
Terbit
|
Terbenam
|
Panjang
Hari
|
Lama
Penyinaran
|
% Lama
Penyinaran
|
(WIB)
|
(WIB)
|
(JAM)
|
(JAM)
|
||
17-Mar-18
|
05.50
|
18.10
|
24
|
12.01
|
50.04%
|
18-Mar-18
|
06.10
|
17.50
|
24
|
11.06
|
46.08%
|
19-Mar-18
|
06.15
|
18.05
|
24
|
11.015
|
45.89%
|
20-Mar-18
|
06.05
|
18.20
|
24
|
12.025
|
50.10%
|

Gambar 1. Grafik
Lama Penyinaran (Jam)

Gambar 2. Grafik
lama penyinaran (%)
Tabel 2. Data
Intensitas Radiasi Matahari
Tanggal
|
Pukul
|
||
06.00
|
12.00
|
16.00
|
|
17-Mar-18
|
P = 38
|
Si = 56
|
So = 73
|
18-Mar-18
|
P' = 40
|
Si' = 57
|
So' = 75
|
19-Mar-18
|
P'' = 42
|
Si" =
56
|
So" =
77
|
20-Mar-18
|
P"' =
43
|
Perhitungan:
1. Tanggal
17 Maret: (P’-P) = 40-38
= 2
2 x 68,784 cal/cm2/hari
= 137,568 cal/cm2/hari
2. Tanggal
18 Maret: (P”-P’) =42-40
= 2
2 x 68,784 cal/cm2/hari
= 137,568 cal/cm2/har
3. Tanggal
19 Maret: (P”’-P”)= 43-41
= 1
1 x 68,784 cal/cm2/hari
= 68,784 cal/cm2/hari

Gambar 3. Grafik
Intensitas Radiasi Matahari
4.2
Pembahasan
Pada praktikum
ini kita mendapatkan data dari lama penyinaran, yaitu dengan mengetahui terbit
dan terbenamnya matahari pada hari itu kemudian kita hitung berapa lama
matahari tersebut bersinar. Setelah itu kita juga bisa mengetahui % dari lama
penyinaran yaitu dengan menggunakan rumus:

Rumus
tersebutlah yang kita gunakan. Semakin besar persen yang dihasilkan artinya
semakin lama matahari tersebut bersinar. Apabila persennya sedikit maka itu artinya
pencahayaan atau lama penyinarannya hanya sebentar saja.
Dari data
intensitas matahari kita bisa menggunakan rumus
(P’-P)=... x
68,784 cal/cm2/hari =...
Dari situ
barulah kita bisa membuat grafiknya .
Pembangkit listrik
tenaga surya adalah ramah lingkungan, dan sangat menjanjikan. Sebagai salah
satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik menggunakan uap (dengan
minyak dan batubara).
Perkembangan teknologi dalam membuat panel
surya / solar cell yang lebih baik dari tingkat efisiensi, pembuatan aki yang tahan lama,
pembuatan alat elektronik yang dapat menggunakan Direct Current, adalah sangat
menjanjikan.
Pada saat ini penggunaan tenaga
matahari (solar
cell) masih dirasakan mahal karena tidak adanya subsidi. Listrik yang kita
gunakan saat ini sebenarnya adalah listrik bersubsidi. Bayangkan pengusahaan/
penambangan minyak tanah, batubara (yang merusak lingkungan), pembuatan
pembangkit tenaga listrik uap, distribusi tenaga listrik, yang semuanya
dibangun dengan biaya besar.
Kelebihan penggunaan listrik tenaga surya:
* Energi yang terbarukan / tidak pernah habis
* Bersih, ramah lingkungan
* Umur panel surya / solar cell panjang/ investasi jangka panjang
* Praktis, tidak memerlukan perawatan
* Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia
* Energi yang terbarukan / tidak pernah habis
* Bersih, ramah lingkungan
* Umur panel surya / solar cell panjang/ investasi jangka panjang
* Praktis, tidak memerlukan perawatan
* Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia
Panel
surya / solar cell sebagai komponen
penting pembangkit listrik tenaga surya, mendapatkan tenaga listrik pada pagi
sampai sore hari sepanjang ada sinar matahari. Umumnya kita menghitung maksimun
sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam.
Tenaga listrik pada pagi - sore disimpan dalam baterai,
sehingga listrik dapat digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan dalam praktikum agroklimatologi tentang intensitas
radiasi surya ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu:
1.
Alat yang dapat digunakan
untuk mengukur lama penyinaran matahari Campbell Stokes. Bentuknya
lengkung panjang, lengkung lurus dan lengkung pendek
2.
Rumus untuk mengukur intensitas
radiasi matahari adalah

DAFTAR PUSTAKA
Akhadi, M., 2003. Dasar-Dasar Proteksi Radiasi. Rineka
Cipta, Jakarta.
Fitter, A. H. and R. K. M. Hay, 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Penerjemah Sri Andani dan E. D. Purbayanti.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Google.com,2009.
agroklimatologi. Pengaruh iklim terhadap
pertanian.Bandung
Handoko, 2003, Klimatologi Dasar, Bogor: FMIPA-IPB
Kartasapoetra,
A. G., 1988. Klimatologi Pengaruh Iklim
Terhadap Tanah dan Tanaman.
BinaAksara, Jakarta.
Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990.Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian
, Pustaka Jaya, Bogor.
Soegeng, R.,
1996. Ionosfer. Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Subarjo M.Buku Ajar Meteorologi Dan Klimatologi.Universitas
Lampung:Bandar
Lampung
Wisnubroto,
S., 2006. Meteorologi Pertanian Indonesia.
Mitra Gama Widya, Jakarta.
LAMPIRAN

Gambar
4. Shunshine Recorde Type Jordan

Gambar
5. Shunshine Recorde Type Cambell Stokes

Gambar
6. Actinograf

Gambar
7. Spectometer